blog ini di khususkan buat penambahan cakrawala berfikir kita tentang IPTEK. dan benar milik hendri. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tata Suara Radio dan TV

Adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana mendapatkan output suara yang baik dan enak kita dengarkan serta mempunyai kesan artistik.
Ilmu tata suara dipelajari untuk merancang hasil suara berkualitas pada pembuatan produksi acara Radio, Televisi dan Film.

Kenapa harus ada Tata Suara?
Suara dalam siaran radio, televisi dan Film itu terdiri dari banyak sumber yang harus diseimbangkan dan diselaraskan.
Suara dalam siaran radio, televisi dan Film itu terdiri dari banyak sumber yang harus diseimbangkan dan diselaraskan.
Misalnya ada suara Alam (Natural Sound/Natsound), Suara Objek (Manusia, Hewan, Mesin), Suara Narasi (Dubbing), suara Musik (Illustrasi dan Sound Effect).
Nah untuk dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan suara-suara dari berbagai sumber itu, dilakukanlah proses mixing oleh penata suara untuk menghasilkan suara yang harmonis sehingga enak didengar.
Pemilihan Microphone yang tepat, pengaturan jarak microphone, pengaturan Equalizer, pengaturan Fader Mixer merupakan beberapa langkah kunci yang akan menentukan keberhasilan penata suara dalam memproduksi suara yang seimbang dan harmonis sehingga enak didengar.
Yang berarti,  Seorang Penata Suara disamping harus membekali diri dengan pengetahuan Teknis Teknologis, juga tidak kalah pentingnya juga harus memiliki “Sense Of Arts”. Hal ini disebabkan karena suara yang baik itu tidak semata dihasilkan oleh pemakaian jenis alat semata, akan tetapi ditentukan juga oleh seberapa piawainya seorang penata suara itu melakukan adjustment peralatan yang dihadapinya.
Tata suara itu merupaka hal yang mutlak dilakukan dalam produksi dan penyiaran acara radio maupun televisi. Akan tetapi ilmu tata Suara untuk kebutuhan Radio maupun Televisi itu sangat berbeda dengan ilmu Tata suara yang dibutuhkan untuk kepentingan Publik Adress (kebutuhan massa di lapangan). Perbedaannya terletak dalam hal Balancing.
Balancing untuk keperluan Publik Adress menitik beratkan keseimbangan dan keselarasan output yang dihasilkan Speaker monitor, yang berarti tidak harus semua sumber suara masuk melalui Audio Mixer. Sedangkan balancing untuk Radio televisi menitik beratkan pada keseimbangan dan keselarasan output Audio Mixer, yang berarti semua sumber suara harus masuk dan diproses Audio Mixer. Tata suara Radio dan Televisi itu sama persis dengan tata suara yang dipakai untuk kegunaan Recording Non Track.


Misalnya ada suara Alam (Natural Sound/Natsound), Suara Objek (Manusia, Hewan, Mesin), Suara Narasi (Dubbing), suara Musik (Illustrasi dan Sound Effect).

Untuk dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan suara-suara dari berbagai sumber, maka dilakukanlah proses mixing oleh penata suara untuk menghasilkan suara yang harmonis sehingga baik dan enak didengar.
1. Pemilihan Microphone yang tepat,
2. Pengaturan jarak microphone,
3. Pengaturan Equalizer,
4. Pengaturan Fader Audio Mixer
Semua itu merupakan beberapa langkah kunci yang akan menentukan keberhasilan penata suara dalam memproduksi suara yang seimbang dan harmonis sehingga enak didengar.

Yang berarti, Seorang Penata Suara disamping harus membekali diri dengan pengetahuan Teknis Teknologis, juga tidak kalah pentingnya juga harus memiliki “Sense Of Arts”.

Hal ini disebabkan karena suara yang baik itu tidak semata dihasilkan oleh pemakaian jenis alat semata, akan tetapi ditentukan juga oleh seberapa piawainya seorang penata suara itu melakukan adjustment peralatan yang dihadapinya.

KESEIMBANGAN/KESELARASAN SUARA (BALANCE)
1.Keselarasan/Keseimbangan Suara :
Istilah keseimbangan/keselarasan suara atau balance sering digunakan untuk menyatakan karakter keseluruhan hasil suatu rekaman suara.
Secara terperinci adalah merupakan pemilihan sumber-sumber suara serta pengaturannya dengan baik dan sepadan sehingga menjadi suatu hasil suara yang memuaskan.
Hal ini kira-kira sama dengan menyesuaikan untuk kamera dan sudut pengambilan untuk menghasilkan komposisi gambar yang baik.

2.Balance Suara yang baik dicapai melalui:
a. Pemilihan microphone yang sesuai
b. Penentuan letak sumber suara dan penempatan microphone yang menghasilkan perbandingan yang baik antara suara langsung dan tak langsung (pantulan) sesuai dengan keadaan akustik ruangan.
c. Penentuan pengontrolan dan pengaturan LEVEL suara dari sumber yang berbeda-beda.

3.Mixing.
Tujuan dari mixing adalah suatu proses pencampuran/penataan suara untuk menghasilkan keserasian (balance) baik antara elemen suara maupun dengan gambar.
Ada tiga hal yang harus kita perhatikan dalam proses mixing adalah:
1. Level control standar maximum.
2. Balance Suara yaitu : Kata, Musik dan Sound Effect.
3. Tone Control (warna suara) karakter suara.

4.Microphone Balance.
Microphone Balance yang digunakan pada suatu rekaman suara haruslah dapat mengikuti karakter dari sumber suara, sehingga ia mengadakan perubahan energi akustik menjadi energi listrik tanpa cacat. Hal ini berlaku untuk suara pembicaraan (kata-kata), musik dan sound effect dari berbagai kemungkinan pada penataan/peletakan microphone (kecuali dalam hal tertentu, misalnya rekaman suara pembicaraan dalam ruangan berakustik buruk atau dikelilingi oleh suara rebut, maka satu-satunya kemungkinan adalah mendekatkan microphone dengan sipembicara agar suaranya lebih jelas terdengar.
Pemilihan dan penempatan dari microphone (bekerjanya mic) yang saling berhubungan dengan sumber suara dan keadaan akustik studio disebut Microphone Balance

5.Tujuan Melakukan Microphone Balance.
Secara teknis adalah mengambil suara yang diperlukan dengan level yang sesuai untuk microphone dan peralatan rekaman. Dengan kata lain mengubah energi akustik kedalam energi listrik yang sepadan dengan distorsi sekecil mungkin dan terhindar dari noise yang tidak diinginkan dengan tujuan enak didengar.
Untuk itu kita harus menentukan apakah menggunakan satu atau beberapa buah mic, dengan memilih karakteristik mutunya (frekwensi respon, distorsi, signal to noise ratio dan sebagainya).

Kadang-kadang kita harus pandai mengatur posisi atau penempatan (lay-out) set-up mic dari sumber suara.
Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan balance yang baik yaitu menempatkan mic pada masing-masing dengan jarak dan sudut pengambilan yang dapat menghasilkan perbaikan yang memuaskan secara estetis terhadap keadaan akustik studio.

6.Speech Balance
Microphone jika dirapatkan jaraknya dengan pembicara, maka disamping level suara bertambah, hasil suaranya akan lebih “dalam” atau frekwensi rendah (bass) akan sangat jelas terdengar.
Koreksi terhadap hal ini memang dapat dilakukan pada audio control, tetapi untuk menghasilkan balance dengan microphone haruslah tetap
Mic Omni Directional dapat juga digunakan dengan jarak yang lebih dekat untuk menghindarkan noise yang tidak diinginkan ataupun gaung (reverberation) akibat ruangan yang tidak baik.
Balance yang baik hanya dapat dinilai secara subyektif (telinga manusia tidak linier) dan cara yang terbaik adalah dengan menggunakan perbandingan dengan dari beberapa mic dan penempatannya serta didengarkan dengan baik dan teliti hingga mendapatkan suara yang terbaik. Untuk ini diperlukan telinga yang tajam dan kritis, loudspeaker yang baik berikut ruangan yang sesuai serta skill dan pengalaman.

7.Adakah Penilaian dengan Mendengarkan.
a. Kejelasan/kejernihan suara dan mutu suara langsung.
b. Perbandingan suara langsung dan tak langsung apakah suara tak langsung itu membantu/menambah suara langsung atau sebaliknya.
c. Perbandingan level dengan suara dari sumber lain yang diinginkan, baik suara langsung maupun pantulan.
d. Suara yang tidak diinginkan dari sumber atau sesuatu yang didekatnya. Apakah ini dapat dihindarkan atau dipisahkan.
e. Suara dari dan sumber lain yang tidak diingainkan.

8.Bagaimana berbicara didapan micropone?
a. Pegang naskah agar tidak menutupi mic sehingga suara dapat diterima secara langsung.
b. Usahakan tidak ada bunyi tambahan lain yang tidak diinginkan seperti naskah, suara benturan kaki dengan meja.
c. Berbica yang wajar jangan dibuat-buat, artinya jangan berbicara secara menggores aau menghidung.
d. Usahakan agar tidak merubah jarak dengan microphone sesuai saat pengetesan termasuk kekerasan suara.
e. Saat berbicara didepan microphone yang satu jangan berpindah pada mic yang lain (warna suara/level berubah)
f. Lakukan pengetesan dengan membaca naskah pada setiap pergantian :
- Microphone
- Ruang studio
- Operator

9.Beberapa Perubahan yang dapat dilakukan terhadap microphone adalah
a. Jaraknya dengan sumber suara
b. Ketinggian dan pergeseran ke samping
c. Sudut Pengambilan sudut untuk uni directional
d. Karakteristik pengambilan dari microphone dengan cara merubah switch, karakteristik yang terdapat pada mic atau mengganti microphone.
e. Frekwensi respon (dengan memilih/mengganti mic)
f. Menggunakan microphone tambahan
g. Lakukan tes sebelum berbicara di depan microphone
4. Pedoman Penggunaan Microphone.
a. Mic harus terhindar dari pengaruh debu
b. Mic tidak boleh tersentuh-sentuh apalagi jatuh
c. Mic harus dihindarkan dari pengaruh kelembapan apalagi benda cair
d. Meniup/bersiul didepan mic adalah tabu (akibatnya membrane akan rusak) karakteristik daya tangkap berubah.
e. Pada saat pengetesan tidak boleh diketuk-ketuk.
f. Anggaplah microphone2 itu sebagai milik kita sendiri, orang lain yang tidak berkepentingan dilarang keras mencampuri urusan ini.

Microphone untuk VOCAL dan Musik
Bagaimana bila Microphone Musik digunakan untuk Vocal ?
1. Kerugian pada frekwensi rendah dan frekwensi tinggi yang mengakibatkan tidak bisa membedakan suara pria dan wanita (kurang jelas terdengar).
2. Perubahan akan menimbulkan kekerasan pada noise (poping noise, suara nafas pada pembicara, suara kertas, AC dll)
3. Suara akan lebih keras dan noise ikut masuk
4. Balance tidak tercapai/noise akan lebih kuat


Bagaimana bila Microphone Vocal digunakan untuk Musik ?
1. Akan terjadi pengaruh pada frekwensi Respon.
2. Pada frekwensi rendah dan tinggi yang dihasilkan pada instrumen musik tidak bisa tertangkap dengan jelas oleh microphone tersebut



Desible (dB) adalah merupakan tekanan suara.
Tekanan suara paling rendah yang dapat kita dengar ialah 0 db

Penata Mirophone
Audio Engineer : orang yang bertanggung jawab akan instalasi dan setting perlengkapan audio contoh tata letak microphone,audio mixer.
Sound Engineer : orang yag bertanggung akan akan kualitas output yang dihasilkan.

Microphone
Alat pengubah getaran akustik menjadi getaran elektrik
Transduser = pengubah

Public Address : alat pengeras suara tapi tidak mempedulikan kualitas suara. Hanya mengutamakan jangkauan dan luas.

Sound System : Seperangkat alat audio yang mengutamakan kualitas suara. Namun, jangkauan dan luas tidak diperhatikan.

Audiophile : orang yang menyukai tentang audio.

Pop screen : alat yg untuk menahan jarak microphone

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

my lovely